topmetro.news, Medan – Peristiwa hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun, saat menjalankan tugas, sejak Rabu (18/12/2024) lalu, terus menjadi pertanyaan, khususnya bagi pihak keluarga.
Banyak kejanggalan, yang menurut pihak keluarga butuh penjelasan, sehingga upaya mereka mencari keadilan terus berlangsung hingga saat ini.
Terakhir, Senin (30/6/2025), pihak keluarga termasuk adik dari Iptu Tomi Marbun, bernama Monterry Marbun, mendatangi Kantor DPP HBB (Horas Bangso Batak) Jalan SM Raja/Jalan Saudara No 31 Medan. Kedatangan mereka adalah untuk berkonsultasi terkait masalah ini.
Kedatangan mereka pun diterima Ketum DPP HBB Lamsiang Sitompul bersama segenap kepengurusan.
Dalam pertemuan itu, pihak keluarga menceritakan perjalanan panjang perjuangan mereka, selama kurang lebih 7 bulan, untuk mencari keadilan atas hilangnya Iptu Tomi Marbun. Menurut Monterry Marbun, hal utama yang ingin mereka ketahui adalah, bagaimana sebenarnya nasib abangnya itu.
“Apakah sudah tiada, hilang, atau bagaimana. Kalau sudah tiada, apa sebabnya? Di mana pusaranya? Biar kami bisa melihat. Lalu, benar kah karena terbawa arus?” tanya Monterry.
Selain itu, menurutnya, ada banyak kejanggalan di balik hilangnya Iptu Tomi Marbun. “Ada banyak kejanggalan yang kami temukan. Salah satunya adalah, ketika Iptu Tomi Marbun mereka nyatakan hilang terbawa arus, kenapa mereka malah melanjutkan operasi? Atas perintah siapa? Apa seperti itu SOP-nya? Dan banyak kejanggalan lain, yang akan kami buka pada saat yang tepat,” tegas Monterry Marbun.
Oleh karena itu, Monterry pun menyampaikan harapan, agar negara memberikan penjelasan soal hilangnya Iptu Tomi Marbun. “Harapan saya agar negara dapat memberikan kepastian kepada keluarga atas apa yang sebenarnya terjadi. Dengan begitu, keluarga dapat mengambil langkah-langkah ke depan,” katanya.
“Juga saya berharap kepada Keluarga Besar Horas Bangso Batak di mana pun berada, untuk membantu keluarga. Memberikan hati, agar bisa terungkap apa yang terjadi yang menimpa Iptu Tomi Marbun,” pinta Monterry.
Menanggapi itu, Lamsiang Sitompul SM MH, atas nama HBB, menyatakan rasa keprihatinan atas tragedi tersebut. Ia pun berjanji akan berupaya memberikan dukungan. Salah satunya adalah dengan melakukan ‘Gerakan 1.000 Lilin’ pada tanggal 7 Juli, di Mapolda Sumut.
“Kepada semua masyarakat Batak, terkhusus kepada anggota HBB di mana pun berada, agar ikut berperan aktif untuk melakukan apa saja untuk mendukung keluarga dalam mencari keadilan atas hilangnya Iptu Tomi Marbun. Sebelumnya sudah ada ‘Geraklan Seribu Lilin’ di Pematangsiantar. Maka kita HBB juga akan melakukan ‘Gerakan Seribu Lilin’, dengan harapan, agar sinar-sinar terang dapat menerangi perjalanan kasus ini,” kata Lamsiang.
Sebagaimana berita beredar, Iptu Tomi hilang, Rabu (18/12/2024), saat sedang memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB). Pencarian pun langsung mulai untuk tahap pertama hingga 30 Desember 2024. Kemudian berlanjut dengan operasi pencarian tahap kedua pada 27 Januari-2 Februari 2025.
Hingga kemudian pihak Polda Papua Barat menutup pencarian tahap ketiga terhadap Iptu Tomi Samuel Marbun.
reporter | Jeremi Taran